Desa Wisata Osing Kemiren menawarkan banyak keunikan menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Pesona alam, kebudayaan, cara hidup sehari-hari masyarakat sangat menarik untuk diketahui lebih mendalam.
Suku Osing sendiri berada di Kemiren Kecamatan Glagah memang dikelola khusus sebagai desa pariwisata. Kemiren sangat terkenal berkat keberhasilannya dalam melestarikan kebudayaan, adat istiadat, ritual leluhur hingga tradisi secara turun temurun.
Meski di era modern ini hal tersebut tidak berpengaruh pada masyarakat yang terus hidup sederhana dengan berpegang teguh pada adat. Bahkan suku Osing memiliki bahasa sendiri yaitu Bahasa
Osing yang digunakan untuk berkomunikasi masyarakat sehari-hari.
Jika Anda beruntung ketika sedang berkunjung kesana bisa melihat adanya kegiatan adat yang cukup beragam. Jadi cari tahu informasi terlebih dahulu tentang Desa Wisata Osing semakin tertarik untuk berkunjung kesana.
Wisata Osing Kemiren Banyuwangi Menjadi Daya Tarik Wisatawan
Apa sih sebenarnya menjadi daya tarik dari Desa Wisata Osing dan kenapa harus memilih kesana? Untuk menjawab rasa penasaran Anda berikut beberapa daya tarik wisatawan membuat banyak orang memilih desa di ujung Jawa Timur ini.
-
Tradisi Gedhogan
Ketika pertama kali mengunjungi Desa Wisata Osing Kemiren, Anda akan menemukan salah satu tradisi yang terkenal yaitu Gedhogan. Gedhogan sendiri dilakukan pada saat musim panen dimana ada beberapa perempuan menampilkan pertunjukan seni cukup unik. Tradisi ini muncul ketika para perempuan mendapatkan tugas menumbuk padi ketika menjelang acara hajatan keluarga. Karena acara tersebut dibuat besar-besaran maka jumlah padi yang ditumbuk tentu saja jumlahnya cukup banyak.
Tidak heran jika harus dikerjakan selama berhari-hari menimbulkan rasa lelah dan juga pastinya membosankan. Maka cara mengatasinya adalah dengan menyanyikan lagu memainkan pukulan alu pada lesung secara spontan namun berirama.
Karena ketidaksengajaan tersebut muncullah sebuah kebiasaan bermain gedhogan dengan ritme sahut menyahut secara spontan. Namun karena saat ini beras sudah dihasilkan dengan cara modern maka orang-orang bermain gedhogan tanpa menumbuk padi.Jadi gedhogan sudah jarang dilakukan namun saat ini diubah menjadi sebuah pertunjukan yang bisa ditonton wisatawan. Untuk menambah daya tarik biasanya ada penyanyi khusus dan juga pelawak dalam meramaikan pertunjukan tersebut.
-
Pertunjukan Barong Osing
Keunikan lain dari desa wisata Osing Kemiren yaitu adanya pertunjukan Barong Osing di desa tersebut. Jika terlihat sekilas barong yang ada di desa tersebut memang mirip dengan di Bali baik dari segi bentuk dan desainnya. Hal ini sangat wajar karena Banyuwangi merupakan kecamatan yang paling dekat dengan Bali sehingga pertukaran budaya terjadi disana. Hidup berdampingan dari ribuan tahun lalu membuat Banyuwangi dan Bali memiliki kebudayaan yang hampir mirip.
Salah satu tradisi berkaitan dengan barong yaitu adanya Tradisi Barong Ider Bumi merupakan sebuah ritual. Ritual tahunan ini digelar oleh Suku Osing sebagai simbol kebaikan untuk mengusir hawa jahat sehingga kemakmuran bisa terjaga. Biasanya Barong Ider Bumi dilakukan setiap hari kedua setelah lebaran atau tepatnya pada tanggal 2 Syawal setiap tahunnya. Acara di Desa Wisata Osing Kemiren ini biasanya dilakukan sejak jam 2 siang dan sampai selesai mengelilingi seluruh desa Kemiren.
Barong akan diarak dengan iringan alat musik dan berbagai penari tambahan untuk meramaikan acara ini. Anda dapat datang ke Kemiren pada saat acara ini digelar jika ingin menyaksikan keseruan Barong Ider Bumi bersama masyarakat sekitar.
-
Kunjungi Rumah Adat
Memasuki kawasan Kemiren tentu ada sesuatu yang berbeda dan membuatnya sangat menonjol yaitu rumah adat. Sama seperti desa-desa lainnya yang memiliki ciri khas tersendiri dari rumah adat begitupun dengan Suku Osing.Rumah adat dibuat dari kayu dengan kedua sisi jalan terbuat dari pintu ukiran dan bagian bentuk atap sangat khas. Menariknya ada 3 jenis desain berbeda yaitu crocogan (atap dua sisi), tikel balung (atap empat sisi) dan baresan (atap tiga sisi).
Wisatawan yang berkunjung ke desa wisata Osing Kemiren diperbolehkan berkeliling untuk melihat rumah adat tersebut. Anda bisa mengobrol dan bertanya-tanya ke masyarakat lokal tentang budaya rumah adat yang masih dipertahankan sampai sekarang. Jangan heran jika Anda kesana terus menemukan kasur-kasur yang dijemur didepan rumah tersebut pada hari tertentu. Karena adanya adat menjemur kasur atau mepe kasur bersamaan di sepanjang jalan dengan tujuan sebagai penolak musibah dan penyakit.
-
Masak di Dapur Osing
Tidak hanya diperbolehkan melihat dan berkeliling ke rumah adat, wisatawan Desa Wisata Osing Kemiren juga bisa memasak di dapur Osing. Dapur pada rumah adat tersebut didesain sangat unik dengan ciri khas warna coklat dan terbuat dari kayu sehingga memberikan nuansa berbeda.
Ada beberapa masakan khas yang bisa dicoba yaitu uyam asem merupakan olahan ayam kuah asem dengan bumbu sederhana namun rasanya luar biasa. Masih ada pecel pitik dan nasi tempong dengan ciri khas rasa pedas yang pastinya akan membakar lidah.
Desa wisata Osing Kemiren tidak pernah gagal memukau para wisatawan sehingga tertarik untuk datang dan berkunjung lagi ke desa satu ini.