Hati-Hati! Ini Dampak Negatif dari AI Pengaruhi Generasi Muda

Hati-Hati! Ini Dampak Negatif dari AI Pengaruhi Generasi Muda

Hati-hati dampak negatif dari AI dapat mempengaruhi generasi muda mulai dari penurunan kognitif, malas berpikir kritis, hingga ketergantungan terhadap digital. AI atau artificial intellegence merupakan salah satu teknologi yang memiliki banyak sekali manfaat dalam memudahkan pekerjaan hingga tugas manusia.

Namun, teknologi ini juga berpotensi menimbulkan dampak negatif terutapa bagi generasi muda. Perhatikan apa saja dampak negatif serta cara menggunakan teknologi AI secara bijak pada artikel berikut ini.

Penggunaan AI dalam Kehidupan Saat Ini

dampak negatif dari AI dapat mempengaruhi generasi muda mulai dari penurunan kognitif, malas berpikir kritis, hingga ketergantungan terhadap digital

Artificial Intelligence (AI) memberikan dampak positif maupun negatif terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri kehadiran AI telah merubah dunia tidak terkecuali pada dunia pendidikan juga.

Saat ini hampir semua orang telah menggunakan teknologi canggih ini untuk berbagai macam tujuan mulai dari mempermudah pekerjaan hingga menyelesaikan tugas. Dengan memanfaat teknologi ini digitalisasi pada dunia pendidikan juga akan terwujud.

Salah satu dampak positifnya dalam dunia pendidikan adalah peningkatan motivasi siswa untuk belajar karena AI dapat membantu pelajar dalam mempersonalisasi proses belajar. Hal ini karena setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda dan sangat unik.

Dengan bantuan teknologi ini siswa dapat mendapatkan saran proses belajar yang paling sesuai dengan dirinya. Namun, seringnya siswa menggunakan teknologi ini sekarang dapat juga berdampak negatif.

Mulai dari ketergantungan terhadap AI, kehilangan kemampuan untuk belajar, lemah dalam berpikir kritis, dan masih bayak lagi.

Dampak negatif dari AI ini harus disoroti lebih serius oleh tenaga pendidik dan juga pemerintah untuk mencegah kemunduran pada generasi muda di masa depan.

Pemerintah harus segera memiliki aturan serta protokol yang matang terkait dengan penggunaan artificial intelligence dalam dunia pendidikan agar tidak berdampak pada perkembangan kognitif generasi muda pada masa mendatang.

Dampak Negatif dari AI yang Harus di Waspadai

Walaupun memberikan banyak kemudahan kepada penggunanya, AI dapat menjadi salah satu bencana karena berdampak buruk bagi generasi penerus bangsa.

Ada beberapa dampak negatif dari AI yang harus diwaspadai karena dapat berdampak buruk pada generasi anak-anak zaman sekarang.

1. Membuat Anak Malas untuk Berpikir

Pada era digital saat ini, teknologi AI dapat diakses dengan mudah dan juga cepat. Teknologi ini akan membantu siswa dalam mengerjakan tugas. Namun cara ini juga akan berdampak pada anak-anak menjadi malas untuk berpikir.

Teknologi ini dapat digunakan anak-anak dalam memberikan jawaban secara tepat, memecahkan masalah bahkan mengambil keputusan sehingga membuat anak-anak ketergantungan.

Ketergantungan terhadap AI dapat menimbulkan gejala malas berpikir, kurangnya rasa ingin tahu dan menurunkan keterampilan dalam cara berpikir kritis.

2. Ketergantungan terhadap Digital secara Berlebihan

Bahaya lain yang ditimbulkan dari penggunaan artificial intelligence yang tidak bijak adalah menimbulkan ketergantungan terhadap teknologi yang berlebihan. Hal ini akan menganggu keseimbangan hidup sekaligus menghambat dalam keterampilan sosial serta kegiatan fisik.

Bahkan ketergantungan terhadap digital juga berdampak pada masalah yang lebih serius lain seperti gangguan kesehatan mental.

3. Menurunkan tingkat Kognitif otak

AI memang hadir dengan kemampuan memberikan jawaban dan solusi yang instan. Tidak jarang informasi yang di keluarkan cukup akurat sehingga anak-anak hanya menyalin informasi tersebut tanpa mencari sumber lain.

Dengan cara ini anak tidak mengasah keterampilannya dalam berpikir menyebabkan penurunan keterampilan kognitif. Dampak negatif dari AI ini dapat mempersulitnya ketika mulai hidup bermasyarakat.

4. Menimbulkan masalah kesehatan mental

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya penggunaan AI dapat menimbulkan ketergantungan. Jika masalah ini tidak langsung teratasi dengan baik anak-anak akan lebih rentan mengalami masalah kesehatan mental serta kesulitan dalam mengelola emosinya.

Masalah kesehatan mental yang dapat ditimbulkan dari ketergantungan terhadap teknologi kecerdasan buatan adalah gangguan kecemasan, depresi hingga rendah diri.

5. Mempengaruhi Masa Depan saat Memasuki Dunia Kerja

Dengan AI perkembangan anak-anak dapat terganggu terutama perkembangan kognitif otak. Apalagi pada masa remaja seharusnya digunakan sebagai masa mengembangkan keterampilan yang relevan sebelum terjun langsung bermasyarakat dan memasuki dunia kerja.

Remaja yang seharusnya mengasah keterampilan dalam memecahkan masalah, mengembangkan kreativitas hingga melatih diri untuk bisa kerja sama dalam tim harus terhambat karena ketergantungan terhadap teknologi ini.

Dampak negatif dari AI akan membuat remaja kesulitan, apalagi AI dapat digunakan pada banyak jenis pekerjaan dan menggantikan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.

Jika generasi muda kalah saing dengan teknologi kecerdasan buatan di masa depan akan berdampak pada tingginya tingkat pengangguran.

Cara Menggunakan AI dengan Bijak untuk Generasi Muda

Untuk mengatasi masalah ini dan mengurangi dampak negatif dari AI, Anda tetap bisa menggunakan teknologi kecerdasan buatan ini dengan bijak. Berikut ini beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menggunakan artificial intelligence pada generasi muda tanpa menimbulkan dampak negatif.

1. Tidak digunakan untuk mencari jawaban

Hindari penggunaan teknologi kecerdasan buatan untuk mencari jawaban. Daripada menggunakannya untuk mencari jawaban Anda bisa menggunakannya untuk mencari materi atau informasi untuk membantu menemukan jawaban.

Dengan cara ini anak tidak akan langsung mendapatkan jawaban tetapi tetap mengasah kemampuan menganalisis dan berpikirnya hingga menemukan jawaban.

2. Digunakan untuk Edukasi Literasi Digital

Manfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan edukasi literasi digital sejak dini. Daripada melarang menggunakannya, orang tua atau pengajar bisa membimbing anak-anak untuk memahami bagaimana algoritma AI bekerja, dampak positif serta negatif dan juga mengenola penggunaan teknologi ini dengan bijak.

Dengan mengikuti cara-cara penggunaan teknologi kecerdasan buatan agar tetap bijak, diharapkan dampak negatif dari AI yang akan mempengaruhi generasi muda Indonesia dapat berkurang.