Inilah penyebab harga ayam jatuh terus menerus sejak bulan Juli hingga Agustus 2024, menimbulkan kekhawatiran para peternak serta berdampak terhadap ekonomi. Penurunan nilai jual ini terus terjadi secara signifikan dan belum menunjukkan akan adanya peningkatan atau perbaikan.
Akhirnya penurunan nilai jual ini menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai penyebabnya serta dampaknya. Berikut ini merupakan informasi lebih rinci tentang apa saja penyebab harga ayam terus jatuh dan dampaknya terhadap perekonomian di Indonesia
Penyebab Harga Ayam Jatuh Selama 2 Bulan Terakhir
Penurunan harga ayam yang berlangsung dari Juli hingga Agustus 2024 tidak disebabkan oleh satu faktor tunggal. Hal ini merupakan hasil dari interaksi berbagai elemen yang saling berpengaruh, berikut penjelasan rincinya.
1. Ayam Dalam Negeri Mengalami Overproduksi
Penyebab harga ayam jatuh terus menerus yang pertama adalah adanya overproduksi dalam negeri. Overproduksi ini sebagian besar dipicu oleh kebijakan pemerintah yang mendukung sektor peternakan melalui penyediaan subsidi pakan dan fasilitas lainnya.
Ketika pasokan unggas melebihi permintaan konsumen, hukum ekonomi yang sederhana berlaku yaitu harga akan turun. Akibatnya, kelebihan stok menyebabkan harga terus merosot hingga mencapai tingkat yang merugikan bagi para peternak.
2. Peningkatan Biaya Produksi
Meskipun nilai jual di pasar mengalami penurunan, sebaliknya biaya produksi justru mengalami kenaikan. Selain pakan, biaya transportasi dan obat-obatan unggas juga mengalami kenaikan.
Kenaikan biaya transportasi disebabkan oleh meningkatnya harga bahan bakar, sedangkan harga obat-obatan unggas meningkat akibat ketergantungan pada produk impor. Gabungan keduanya membuat margin keuntungan peternak semakin menyusut.
3. Daya Beli Masyarakat Menurun
Kenaikan inflasi menyebabkan biaya barang kebutuhan pokok meningkat, sementara pendapatan masyarakat cenderung tidak berubah. Situasi ini mendorong masyarakat untuk lebih hati-hati mengelola pengeluaran, termasuk dalam pembelian daging ayam.
Meski ayam termasuk sumber protein penting, banyak keluarga memilih untuk mengurangi konsumsinya dan lebih memprioritaskan kebutuhan lain. Penurunan ini mengakibatkan pedagang dan distributor kesulitan menjual produk dalam jumlah besar.
4. Pengaruh Kebijakan Impor Ayam
Pemerintah Indonesia berperan dalam menurunkan nilai jual dengan melonggarkan kebijakan impor dari negara lain. Akibatnya, harga ayam lokal harus diturunkan agar dapat bersaing, meskipun hal ini berpotensi merugikan peternak Indonesia.
Dengan masuknya ayam impor, maka pasar domestik menjadi semakin penuh akan stok. Akhirnya peternak lokal dihadapkan pada persaingan dengan produk impor yang harganya lebih rendah akibat biaya produksi lebih murah di negara asal.
5. Cuaca Tidak Stabil
Cuaca yang buruk dapat mengakibatkan penundaan pengiriman serta meningkatkan risiko kematian unggas selama perjalanan. Selain itu, kondisi cuaca yang tidak mendukung juga berdampak pada kualitas yang dijual, sehingga harga di pasar jadi lebih rendah.
Ketidakstabilan cuaca, seperti musim hujan berkepanjangan, berkontribusi pada penurunan harga ternak. Para peternak khawatir akan potensi kerugian akibat kematian ayam cenderung menjual ayam mereka dengan harga lebih rendah secepat mungkin.
6. Penurunan Permintaan di Sektor Kuliner
Penyebab harga ayam jatuh terus menerus selama Juli-Agustus 2024 yang terakhir adalah penurunan permintaan di sektor kuliner. Dengan berkurangnya pembelian unggas ini dari sektor kuliner, pasokan yang biasanya diserap oleh industri makanan jadi berlebih.
Ketika sektor ini tidak lagi berfungsi sebagai konsumen utama, pasar ritel domestik harus menampung lebih banyak stok. Sehingga hal tersebut berujung pada penurunan nilai secara signifikan dan sangat sulit untuk dicegah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebab harga ayam jatuh secara terus menerus berasal dari beberapa faktor. Mulai dari overproduksi, daya beli masyarakat dan permintaan dari sektor kuliner menurun, hingga pengaruh kebijakan dari pemerintah sendiri.
Dampak Penurunan Harga Ayam Terhadap Ekonomi Indonesia
Penurunan nilai jual di pasar yang terjadi dalam dua bulan terakhir tidak hanya memengaruhi peternak. Nyatanya hal tersebut juga memberikan dampak lebih luas terhadap perekonomian Indonesia, berikut di antaranya.
-
Harga Ayam Jatuh Peternak Alami Krisis
Banyak peternak kecil yang telah berjuang mempertahankan usaha mereka kini berada di ambang kebangkrutan. Harga jual yang rendah ini tidak lagi mencukupi kebutuhan produksi, sehingga mereka terpaksa menjual aset dan mengurangi jumlah ternak
-
Risiko Penurunan Kesehatan Pangan
Peternak yang terpaksa tetap beroperasi meski mengalami kerugian mungkin cenderung mengabaikan standar kebersihan dan kesehatan. Ayam yang dijual dengan harga murah berpotensi memiliki kualitas rendah dan dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
-
Pemasukan Pajak Menurun
Pengaruh harga ayam jatuh yang terakhir terhadap perekonomian di Indonesia adalah pemasukan pajak ikut menurun. Alasannya karena sektor unggas termasuk penyumbang pajak signifikan bagi negara, baik melalui pajak penghasilan maupun penjualan.
Hal ini berpotensi memengaruhi pendapatan negara, yang pada gilirannya dapat berdampak pada anggaran pemerintah. Dampak akhirnya adalah banyak program publik dari pemerintah tidak dapat direalisasikan karena pajak terus berkurang.
Jadi meski terlihat sepele, sebenarnya penurunan nilai jual bahan makanan ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara. Jika harga ayam jatuh ini tidak segera membaik maka dampak negatif yang diberikan juga akan semakin besar.