Sejarah kereta api Indonesia memang cukup panjang dan tidak akan lepas dari peran pemerintahan Hindia Belanda waktu itu. Momentum pembangunannya terjadi pada saat sistem tanam paksa mulai diterapkan.
Hasil panen yang dibawa gerobak dan ditarik hewan ini, ternyata perlu waktu lama dan menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu, perlu ada moda transportasi untuk memangkas waktu serta menjamin kualitasnya.
Perjalanan Sejarah Kereta Api Indonesia dari Masa ke Masa
KA sendiri merupakan salah satu produk dari revolusi industri yang sedang terjadi di Eropa. Hal tersebut memang tidak mengherankan, karena moda transportasi ini menawarkan kecepatan hingga efisiensi pengangkutan lebih tinggi.
Alasan itulah yang membuat pemerintah Hindia Belanda akhirnya memutuskan untuk membangunnya di kawasan ini. Ternyata, catatan tersebut tidak hanya tertulis sampai disitu saja, berikut perjalanan panjangnya sampai saat ini:
1. Zaman Hindia Belanda
Sejarah kereta api Indonesia dimulai dari pencangkulan jalurnya yang dimulai pada 17 Juni 1864, tepatnya di Desa kemiren. Oleh perusahaan swasta bernama Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij di rute Semarang-Solo.
Sementara itu, Pemerintah Hindia Belanda melalui Staatsspoorwegen juga ikut melakukan pembangunan. Jalur yang mereka gunakan adalah rute Surabaya menuju Pasuruan sampai Malang pada tanggal 8 April 1875.
Kedua perusahaan ini meraih kesuksesan sehingga ada investor dari luar tertarik untuk mengembangkan jalur tersebut. Hingga akhirnya, begitu banyak perusahaan swasta hadir dan membangun beberapa rute.
Hingga pada akhirnya mulai dari Jakarta sampai dengan Surabaya terhubung oleh rel. Menariknya lagi, bukan hanya Pulau Jawa, tetapi Sumatera dan Sulawesi juga merasakan pembangunannya, kecuali Kalimantan, Bali, serta Lombok.
2. Zaman Penjajahan Jepang
Sejarah kereta api Indonesia berlanjut ketika penjajahan Jepang. Ketika Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat, jalur-jalur tersebut tidak serta merta mangkrak begitu saja. Beberapa perusahaan swasta masih tetap beroperasi.
Tetapi pemerintah Nippon mendirikan Dinas KA atau yang disebut dengan Rikuyu Sokyoku. Jadi semua perusahaan tersebut harus patuh pada aturan dan perintah yang sudah dibuat, dan tidak boleh melanggar.
Pada masa ini sejarah kereta api Indonesia mencatat bahwa, fokus Nippon sendiri bukan ke pengangkutan penumpang atau hasil bumi. Melainkan, mereka lebih ke mengangkut senjata-senjata perang.
Salah satu peninggalannya adalah pembangunan dua jalur baru di kawasan luar jawa yaitu Sayekti-Bayah dan Muaro sampai dengan Pekanbaru. Selebihnya tidak ada lagi kabar yang dapat diceritakan.
3. Zaman Kemerdekaan
Setelah Soekarno membacakan Proklamasi dan menyatakan kemerdekaan, sejarah kereta api Indonesia mulai bergeliat. Semua stasiun yang dikuasai oleh Jepang mulai diambil alih, sehingga setelah itu menjadi milik Indonesia sepenuhnya.
Puncak dari perebutan ini terjadi pada 28 September 1945, yaitu mampu merebut Kantor Pusat KA yang terletak di Bandung. Inilah yang menjadi penetapan ulang tahun KAI sampai saat ini.
Bukan hanya itu saja, pada tanggal tersebut terbentuklah satu perusahaan induk di bawah arahan pemerintah langsung, bernama Djawatan Kereta Api Republik Indonesia atau disingkat DKARI.
4. Zaman Agresi Militer Belanda
Tahun 1946 Belanda kembali datang ke Indonesia untuk melanjutkan penjajahannya. Disinilah mereka kembali membangun perusahaan KA, yang merupakan gabungan semua industri swasta pada waktu itu kecuali dari DSM.
Desember 1949 melalui konferensi meja bundar, akhirnya terjadi pengambilalihan aset milik pemerintahan Belanda. Termasuk perusahaan ini yang akhirnya bergabung dan diberi nama DKA, terbentuk pada tahun 1950
5. Zaman Setelah Merdeka Sampai Sekarang
Sejarah kereta api Indonesia mencatat setelah tahun 1950, perusahaan ini mengalami berbagai macam perubahan nama. Hal itu tidak luput dari perkembangan layanan serta fasilitas sekaligus logo.
Pada tanggal 25 mei 1953, dari DKA berubah menjadi PNKA. Sekaligus memperkenalkan lambang baru yaitu, wahana daya pertiwi, sebagai salah satu transformasi sarana baru sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan bangsa. Selanjutnya terjadi pergantian nama lagi, sebagai berikut:
- 28 September 1988 diganti menjadi PJKA memiliki elemen utama berupa lokomotif, roda gigi, sayap burung dan nama perusahaan dengan dasar berwarna biru tua.
- 1 Juni 1999 bernama Perumka PT. KA, untuk tahun ini menggunakan simbol yang unik dan sampai sekarang masih melekat di ingatan yaitu huruf Z, melambangkan perkembangan moda transportasi ini
- 28 September 2011 berubah lagi menjadi PT. KAI, dengan logo seperti anak panah ke kanan, hal tersebut menyimbolkan bagaimana pelayanan moda transportasi ini lebih cepat dan aman.
- 28 September 2020 namanya memang tidak berubah tetapi logonya sekarang berubah mengisyaratkan bagaimana perkembangan dari sebuah modernisasi yang semakin nyaman dan menghubungkan berbagai kota di Indonesia.
Setelah tahun 2020, perusahaan pelat merah tersebut belum lagi mengganti logonya dengan yang baru. Tetapi sampai saat ini mereka terus melakukan berbagai macam inovasi untuk kenyamanan para penumpang.
Sejarah kereta api Indonesia yang cukup panjang ini menjadi sebuah saksi bahwa, moda transportasi sudah berkembang pesat, dari awal hanya untuk mengangkut hasil bumi, sekarang jadi favorit masyarakat menuju ke berbagai kota.