Mendengar istilah kopi klotok Jogja pastinya untuk orang awam akan sangat bingung, namun ini berbeda jika mereka yang hobi kuliner terutama pecinta kopi.
Penikmat kopi memang memiliki penilaian tersendiri dalam mendeskripsikan sebuah rasa. Tak dilihat dari tampilannya saja, namun lebih kepada aroma dan cita rasa khasnya.
Berikut Asal-usul Kopi Klotok Jogja
Yogyakarta menjadi salah satu kota besar di Indonesia yang terbilang banyak dipilih sebagai daerah tujuan wisata. Alasannya cukup beragam karena kota ini terbilang memiliki warganya sangat ramah – tamah dengan wisatawan.
Selain itu banyak tempat – tempat menarik untuk dieksplor. Mulai dari wisata hiburan, edukasi dan sejarah, alam, belanja hingga tentu saja kuliner. Karena berkunjung ke suatu daerah, rasanya belum lengkap jika belum menjajal kuliner khasnya.
1. Kopi Klotok, Minuman Khas Sekaligus Daya Tarik Wisata
Selain makanan, Yogyakarta juga memiliki beberapa jenis minuman khas dan populer. Salah satunya adalah kopi klotok Jogja. Kuliner merupakan agenda wajib ketika berwisata ke suatu tempat.
Karena secara umum Indonesia sendiri memang memiliki kuliner terbilang beragam sesuai daerah asalnya masing – masing. Uniknya adalah setiap daerah memiliki keunikan citra rasa berbeda.
Kuliner sendiri tak melulu harus berupa makanan. Minuman pun juga menjadi bagian dari kuliner itu sendiri. Di mana beberapa daerah memang menawarkan minuman khas, baik itu khas cara pembuatan, penyajian maupun rasa dan aromanya.
Salah satu minuman khas Yogyakarta di mana sangat wajib dicoba adalah kopi klotok Jogja. Minuman satu ini memang termasuk varian kopi. Namun jangan salah karena cita rasa yang ditawarkan sangat unik dan otentik.
Kopi ini sempat viral di dunia maya hingga berhasil menarik banyak orang berkunjung ke Yogyakarta hanya untuk mencicipinya. Sampai dengan saat ini, bahkan menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba saat berada di Kota Gudeg ini.
2. Sejarah Singkat Kopi Klotok
Kopi klotok Jogja sebenarnya sudah ada sejak tahun 2015 lalu. Hanya saja memang baru viral beberapa tahun belakangan ini. Klotok sendiri berasal dari suara air mendidih ketika air dan kopi direbus bersamaan, di mana pada akhirnya justru dipilih sebagai nama.
Pemiliknya yaitu Ibu Sri Handayani atau sering disapa dengan Bu Yani ini menceritakan bahwa awal mulanya munculnya ide tersebut. Sang suami mengeluh karena saat itu sulit sekali menemukan masakan rumahan yang enak namun juga bersih.
Kemudian Bu Yani memiliki ide untuk mendirikan sebuah rumah makan dengan konsep masakan rumahan. Kemudian beliau mendirikan sebuah rumah makan untuk mengisi masa pensiunnya.
Kebetulan beliau memiliki tanah sekitar 3 hektar serta rumah Joglo di mana merupakan peninggalan sang nenek tercinta. Dari sinilah awal mula bisnis ini dimulai hingga sekarang selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Bahkan Bapak Jokowi juga pernah mampir di warung di mana lokasinya berada di kawasan Kaliurang, Jogja ini untuk mencicipi kopinya sekaligus masakan khas Jawanya.
Karakteristik Kopi Klotok Jogja, Ini Bedanya Dengan Kopi Lain!
Bagi orang yang hanya menganggap kopi sebagai minuman, mungkin tak mau ambil pusing. Karena yang terpenting adalah rasanya cocok di lidah dan harganya pas dikantong.
Namun berbeda dengan pecinta sekaligus penikmat kopi, ada banyak hal yang dinilai sampai pada akhirnya bisa memberikan penilaian. Jika Anda ingin tahu bedanya kopi klotok Jogja dengan jenis lainnya, maka perhatikan beberapa point berikut ini.
1. Proses Pembuatan Tradisional
Hal – hal berbau tradisional memang memiliki daya tarik tersendiri wisatawan. Pasalnya saat ini kehidupan sudah didominasi dengan hal – hal yang sangat modern. Sehingga membuat moment – moment tempo dulu seringkali dirindukan.
Minuman ini diproses dengan cara yang masih sangat tradisional. Yaitu merebus bubuk kopinya dengan air secara bersamaan, sehingga rasa dan aroma yang dihasilkan sangat otentik.
Bahannya sendiri menggunakan jenis Robusta dan Arabika di mana secara rasa cenderung pahit. Namun ditambahkan dengan gula batu sehingga rasanya menjadi perpaduan antara manis dan juga pahit. Cara merebusnya juga masih alami, bukan menggunakan mesin modern.
2. Cara Penyajian Klasik
Penyajian kopi klotok Jogja tidak menggunakan cangkir atau gelas kekinian, melainkan menggunakan cangkir jadul serta gelas belimbing yang sangat klasik. Ditambah dengan camilan pedesaan seperti pisang goreng dan menu – menu masakan tradisional khas Jawa lainnya.
3. Cita Rasa Dan Aroma Khas
Karena diproses secara alami, maka rasa dan aromanya juga sangat khas. Bahkan cita rasanya sangat otentik dan berbeda dengan minuman lain yang disajikan secara modern.
4. Harga Terjangkau
Tak perlu risau soal harga. Karena rata – rata harga menu di restoran ini rentang seribu hingga 11 ribu rupiah saja. Bahkan harga kopinya hanya 5 ribu rupiah.
Dengan harga terjangkau, Anda bisa kulineran bersama teman – teman atau keluarga menikmati suguhan tradisonal khas pedesaan dengan pemandangan sawah yang hijau. Jika berkunjung ke Yogyakarta, wajib melipir ke Jalan Kaliurang untuk mencicipi kopi klotok Jogja ini.