Sejarah Hancurnya Keluarga Rumanov Kekaisaran Terakhir Rusia

Sejarah Hancurnya Keluarga Rumanov Kekaisaran Terakhir Rusia

Di Rusia, sejarah hancurnya keluarga Rumanov memang sangat terkenal dan penuh dengan misteri. Sebelum dipimpin oleh Presiden, negara ini memang dipimpin oleh keluarga bangsawan.

Bangsawan yang memimpin memang banyak dan keluarga Rumanov adalah dinasti terakhir yang memimpin Rusia. Ada banyak sekali cerita menjelang kehancuran dari dinasti ini sehingga masih dibicarakan hingga sekarang.

Dinasti Rumanov telah memimpin selama 300 tahun. Meski sudah lama berhasil memimpin Rusia, ternyata datang juga masa kehancurannya. Kali ini, kami akan memberikan informasi seputar sejarah hancurnya keluarga Rumanov untuk Anda semua.

Inilah Fakta Sejarah Hancurnya Keluarga Romanov yang Menimbulkan Banyak Misteri

Di Rusia, sejarah hancurnya keluarga Rumanov memang sangat terkenal dan penuh dengan misteri, sebelumnya negara ini dipimpin oleh keluarga bangsawan.

Negara Rusia sekarang ini memang dipimpin oleh sang Presiden, yaitu Vladimir Putin. Namun, jauh sebelum itu, negara satu ini dipimpin oleh sebuah dinasti kekaisaran, dengan pemimpin dari sebuah keluarga bangsawan.

Sebelum ada tragedi sejarah hancurnya keluarga Rumanov, pemimpin Rusia pertama kali ada pada tahun862 sampai 882 bernama Pangeran Novgorod.

Kepemimpian negara Rusia berlanjut pada zaman Tsar, ini adalah gelar untuk penguasa monarki dalam bahasa Slavia yang berarti Raja atau Kaisar. Pada zaman Tsar ini, yang memimpin selanjutnya ada Godunovs hingga sampai ke Zemksky pada tahun 1613.

Dinasti kekaisaran Rusia masih berlanjut dan berakhir pada keluarga Rumanov. Keluarga inilah yang diduga sebagai akhir dari masa kekaisaran di negara Rusia. Untuk itulah, di sini kami akan memberi informasi tentang sejarah hancurnya keluarga Rumanov hingga terkenal sampai sekarang :

1. Awal Kepimpinan Dinasti Rumanov di Rusia

Rumanov memang dikenal sebagai dinasti terakhir sebagai pemimpin Rusia pada era monarki. Keluarga ini memimpin Rusia selama 300 tahun, dan salah satu rajanya bernama Tsar Nicholas II yang berkuasa sejak November 1894.

Tsar Nicholas dikenal sebagai pemimpin yang gagal dan tidak sesuai dengan keinginan rakyat Rusia pada saat itu. Tsar Nicholas II sendiri lahir pada tahun 1868 di Istana Alexander, Saint Petersburg. Ayahnya bernama Kaisar Alexander II dan ibunya adalah Maria Feodorovna.

Meski dikenal sebagai pemimpin gagal, sebelum sejarah hancurnya keluarga Rumanov, masa kepimpinannya menjadi salah satu negara kuat dari segi ekonomi, bahkan sampai militer.

2. Keluarga Rumanov Masih Ada Persaudaraan dengan Kerajaan Inggris

Anda harus tahu pada abad ke 18 sampai 19 memang negara Eropa kebanyakan dalam bentuk kerajaan. Uniknya, masing-masing pemimpin kerajaan di negara-negara Eropa masih ada ikatan saudara.

Sama seperti Tsar Nicholas II yang ternyata masih ada hubungan darah dengan kerajaan Inggris. Dilansir dari berbagai sumber, nenek Ratu Elizabeth II dengan ibu Tsar Nicholas II ternyata anak dari Ratu Victoria Inggris.

Setelah dewasa, Tsar Nicholas menikah dengan Putri Alexandra yang berasal dari Jerman, dan merupakan cucu kesayangan Ratu Victoria. Tsar Nicholas II dan Putri Alexandra menikah pada tahun 1894 dan dikaruniai 5 anak, yaitu Olga, Tatiana, Maria, Anastasia, dan Alexei

3. Kepimpinan yang Menimbulkan Malapetaka

Sebelum terjadinya sejarah hancurnya keluarga Rumanov, ternyata Tsar Nicholas II sudah memberikan catatan buruk selama memimpin Rusia. Dikatakan bahwa di masa kepemimpinannya menuai banyak kontroversi dan dianggap haus darah. Bahkan dirinya juga mengakui kurang siap sebagai pemimpin dan mengurus hal-hal kenegaraan yang rumit.

Meski begitu, Tsar Nicholas II ingin memperluas wilayah Rusia hingga Korea. Namun, pada tahun 1904-1905, Rusia kalah dari Jepang. Hal ini tentu sangat memalukan negaranya sendiri.

4. Princess Alexandra Kurang Disukai Oleh Masyarakat Rusia

Mungkin ini juga bisa menjadi alasan, kenapa ada tragedi sejarah hancurnya keluarga Rumanov, sebab Putri Alexandra ternyata tidak disukai oleh rakyat Rusia.

Alasannya karena putri Alexandra pernah mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menyukai budaya Rusia. Terlebih lagi, ia memiliki darah Jerman yang kuat.

Seperti yang diketahui ketika perang dunia I hampir mulai, sentimen anti-Jerman di Rusia sangat kencang dan masyarakat semakin membenci keluarga Rumanov.

5. Perang Dunia I Menjadi Titik Balik Dinasti Rumanov

Tahun 1914, Perang Dunia I pecah dan Tsar Nicholas II tidak siap mengambil tanggung jawab untuk memimpin pasukan ke medan perang.

Pada saat itu, Rusia mengalami banyak masalah karena korupsi merajalela, kerusuhan terjadi di beberapa kota, hingga kesulitan ekonomi. Karena gagalnya memimpin negara, Tsar Nicholas II akhirnya digulingkan pada tanggal 15 Maret 1917.

6. Keluarga Rumanov Dieksekusi

Vladimir Lenin akhirnya mengambil kekuasaan Rusia dan keluarga Rumanov ditangkap ke rumah tahanan di kota Tobolsk, tapi pada tahun 1918 dipindahkan ke Yekaterinburg.

Pada 17 Juli 1918, keluarga Rumanov dieksekusi mati di ruang bawah tanah oleh regu tembak Bolsevik. Kemudian jasad mereka semua dibuang ke ranjau, dikubur tanpa tanda dan disiram dengan cairan asam.

Pada tahun 1991, sisa-sisa jasad dari Tsar Nicholas, isteri dan ketiga anaknya ditemukan. Barulah 16 tahun kemudian para ahli menemukan sisa jasad lainnya ditemukan, yaitu milik Anastasha dan Alexei Rumanov.

Kisah ini memang sangat terkenal karena setelah pembantaian keluarga Rumanov, banyak yang mengaku-ngaku juga sebagai keluarga tersisa yang masih hidup. Tapi sudah dipastikan bahwa sejarah hancurnya keluarga Rumanov semua anggota keluarga meninggal.